Sumber “Ting!” Muncul notif dari smartphoneku. Ada pemberitahuan dari Twitter. Teman ngeblogku ngajak bikin fiksi tentang Hari Ayah. Dahiku langsung mengernyit. Aku nggak pernah benar-benar mengerti kenapa ada orang yang merayakan Hari Ayah. Bagiku peran ayah tuh nggak penting-penting amat. Cuma numpang nyodok doang, trus ibulah yang harus mengandung selama 9 bulan dan bertaruh nyawa saat melahirkan. Apa peduli ayah soal sakitnya persalinan.